• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy
Senin, 15 September 2025
Kirimi Artikel Yukk  
www.jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
No Result
View All Result
Jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
Home Nusantara Lampung

Ego Politik, Duri dalam Pembangunan Lampung

Redaksi by Redaksi
12 Desember 2024
in Lampung, Nusantara, Pemerintahan, Politik
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Bandarlampung, Jelajah.co – Dalam perjalanan sejarah Lampung, pembangunan ibarat sebuah perahu besar yang terus berlayar melawan arus. Setiap pemimpin adalah nahkoda, dengan tugas memastikan kapal tetap bergerak maju, meski badai dan gelombang datang silih berganti. Namun, di tengah perjalanan, ego politik sering kali menjadi karang yang diam-diam mengancam arah pelayaran itu.

Hal itulah yang disoroti oleh salah tokoh penting Lampung saat berbicara tentang pembangunan Lampung ditengah-tengah lautan Jurnalis. Menurutnya, ego politik yang melekat pada pemimpin sering kali menjadi penghambat kesinambungan pembangunan. Seperti nahkoda yang menolak peta buatan pendahulunya, ego politik membuat program-program pembangunan kerap terhenti di tengah jalan, hanya karena berasal dari kubu berbeda.

“Tidak ada tempat bagi ego politik dalam pembangunan. Masyarakat ingin janji-janji yang diucapkan saat kampanye benar-benar diwujudkan, bukan sekadar slogan,” ucapnya disambut riuh tepuk tangan para Jurnalis yang ingin mendengar pandangan pembangunan Lampung dari sosok tersebut..

BACA JUGA

Dirga Al-Fatih Siap Mewakili Lampung dalam ajang FLS3N Tingkat Nasional

13 September 2025

Menag: UIN Harus Cetak Cendekiawan Muslim, Bukan Sekadar Ilmuwan

13 September 2025

Ia mengingatkan, masyarakat Lampung tidak peduli siapa yang memulai sebuah proyek. Bagi mereka, pembangunan adalah tentang hasil nyata yang bisa dirasakan, seperti jalan-jalan yang mulus, irigasi yang lancar, atau fasilitas pendidikan yang memadai. Jika ego politik terus dibiarkan, pembangunan akan seperti jalan berlubang: setengah diperbaiki, setengah lagi terbengkalai.

Pembangunan: Warisan Tanpa Nama

Lampung telah banyak belajar dari masa lalu. Di era kolonial, infrastruktur seperti jalur kereta api dan pelabuhan dibangun untuk kepentingan kolonialisme, tetapi kemudian menjadi warisan yang bermanfaat bagi generasi berikutnya. Filosofi ini, menurutnya harus dipegang oleh setiap pemimpin.

“Kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah keberaniannya untuk melanjutkan hal baik dari siapapun, sambil memberikan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan rakyat,” katanya.

Analoginya, pembangunan adalah seperti sebuah rumah besar. Pemimpin yang satu meletakkan pondasi, pemimpin berikutnya membangun dinding, dan pemimpin selanjutnya memasang atap. Jika satu generasi pemimpin menolak melanjutkan pekerjaan sebelumnya, rumah itu tidak akan pernah selesai, dan rakyat hanya akan melihat kerangka yang tak pernah jadi.

Janji Kampanye: Kompas untuk Masa Depan

Dibalik sosoknya yang ramah akan senyuman, ia memiliki ketegasan dan berani menekankan kepada kepala daerah yang terpilih pentingnya merealisasikan janji kampanye. Dalam pandangannya, janji kampanye adalah seperti kompas: alat yang menunjukkan arah tujuan, sekaligus pengingat untuk tidak kehilangan arah.

Namun, ego politik sering kali membuat pemimpin melupakan janji mereka. “Masyarakat tidak peduli apa warna politik seorang pemimpin. Yang mereka inginkan hanyalah hasil nyata yang bisa dirasakan,” tegasnya.

Jika janji itu tidak diwujudkan, rakyat akan merasa seperti menumpang di kapal yang kehilangan kompas—tak tahu ke mana tujuan mereka. Padahal, setiap pemimpin di Lampung seharusnya punya satu visi yang sama: membawa provinsi ini ke arah yang lebih baik.

Harapan Baru untuk Lampung

Lampung, dengan segala potensinya, adalah tanah subur yang menunggu untuk terus digarap. Ia berharap, para kepala daerah terpilih di masa mendatang mampu menanggalkan ego politik mereka. Seperti petani yang tidak mempersoalkan siapa yang mulai menanam, para pemimpin harus berfokus pada hasil panen: kemakmuran rakyat.

“Masyarakat Lampung menanti pemimpin yang mampu mengutamakan kepentingan rakyat di atas perbedaan politik. Pembangunan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

Seperti halnya perahu besar yang terus berlayar, pembangunan di Lampung harus melampaui batasan ego. Para pemimpin adalah nahkoda yang harus berani menghadapi badai dan tetap setia pada peta, membawa kapal besar ini menuju dermaga kesejahteraan yang dicita-citakan. (Aby)

Tags: Ego PolitikGubernur LampungLampungPolitik Lampung
Previous Post

Pantai Wartawan: Di Mana Alam dan Teknologi Bertemu dalam Harmoni

Next Post

Masjid Ar-Rayyan dan Gerakan Ekonomi Mikro Umat

Redaksi

Redaksi

Redaksi www.jelajah.co

BERITA POPULER

Suara Perlawanan Teladas: Menantang Raksasa Tebu SGC

17 Agustus 2025

Dikembalikan ke Kursi Lama: Kisah Seorang Pejabat Perikanan yang Tenang Meski Tersisih

25 Agustus 2025

Gemparin Desak Pemkot Tutup Tempat Hiburan Malam Pasca Penggerbekan “Pesta Narkoba” Pengurus HIPMI Lampung

5 September 2025

Lampung Tunjukkan Wajah Damai Unjuk Rasa

1 September 2025

Reforma Agraria Jadi Sorotan, Mahasiswa Lampung Desak Ukur Ulang HGU PT SGC

1 September 2025

Permainan Sandiwara Sosial Media Para Pejabat Publik

23 Agustus 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.