Surabaya, Jelajah.co – Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar di Grand City Convention Hall Surabaya, Kamis (8/5/25), menjadi momentum penting bagi penguatan jejaring ekonomi daerah berbasis koperasi. Salah satu sorotan utama dalam forum tersebut adalah kehadiran dan penguatan jaringan Koperasi Merah Putih dari berbagai wilayah di Nusantara.
Dalam kegiatan ini, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar-Koperasi Merah Putih dari Kota Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, hingga Kabupaten Tuban, termasuk Koperasi Desa Merah Putih Rengel yang berasal dari Kecamatan Rengel. Prosesi ini menjadi simbol kolaborasi lintas daerah dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, serta para kepala daerah anggota Apeksi.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa koperasi menjadi jembatan strategis antara kebutuhan ekonomi kota dan potensi desa.
“Kota tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri tanpa peran desa. Koperasi Merah Putih inilah yang menghubungkan keduanya,” ujarnya, 08/05/25.
Senada dengan itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyerukan pembentukan koperasi-koperasi baru di berbagai daerah, termasuk percepatan regulasi melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada) untuk menopang koperasi di tingkat desa dan kelurahan.
“Target kita 80.000 koperasi baru demi memperkuat ekonomi kerakyatan nasional. Ini bukan sekadar angka, tapi komitmen untuk memberdayakan rakyat dari bawah,” tegasnya.
Salah satu contoh konkret dari semangat ini adalah transformasi Koperasi Masyarakat Hutan Desa Rengel menjadi Koperasi Desa Merah Putih Rengel. Koperasi ini kini menjadi motor penggerak ekonomi warga desa dengan memperluas cakupan usahanya dan mendorong semangat kemandirian anggota.
Kepala Desa Rengel, Mundir, menyatakan bahwa perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan upaya serius membangun koperasi yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Kami ingin koperasi ini menjadi wajah baru ekonomi desa yang tidak hanya bertahan, tapi juga bertumbuh dan berdaya saing,” ucap Mundir.
Munas Apeksi VII kali ini tidak hanya menjadi forum birokratik antar pemerintah kota, tetapi juga menjadi ruang strategis kebangkitan koperasi sebagai penggerak ekonomi gotong royong. Koperasi Merah Putih, baik yang berbasis kota maupun desa, diharapkan mampu memperkuat pondasi perekonomian nasional yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. (Sadam)