• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy
Senin, 15 September 2025
Kirimi Artikel Yukk  
www.jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
No Result
View All Result
Jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
Home Nusantara

KPK Tuding Hasto Aktor Intelektual Kasus Suap Eks Komisioner KPU

Redaksi by Redaksi
16 Mei 2025
in Nusantara, Pemerintahan, Politik
A A
Ist

Ist

Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, Jelajah.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuding Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai aktor intelektual dalam kasus dugaan suap terhadap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Hal ini diungkapkan langsung oleh penyidik KPK Arif Budi Raharjo dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (16/05/2025).

Menurut Arif, tudingan tersebut merujuk pada hasil pemeriksaan terhadap saksi Saeful Bahri serta sejumlah bukti petunjuk lain, termasuk percakapan antara Donny Tri Istiqomah dan Harun Masiku.

“Bukti petunjuk yang kami temukan itu dari bukti percakapan Donny Tri Istiqomah,” ujar Arif di hadapan majelis hakim.

BACA JUGA

Dirga Al-Fatih Siap Mewakili Lampung dalam ajang FLS3N Tingkat Nasional

13 September 2025

Menag: UIN Harus Cetak Cendekiawan Muslim, Bukan Sekadar Ilmuwan

13 September 2025

KPK menilai Hasto memiliki peran sentral dalam mendorong pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019–2024 dari Riezky Aprilia kepada Harun Masiku. Dalam dakwaan, Hasto diduga terlibat dalam pertemuan dan komunikasi yang mengarah pada dugaan suap sebesar 57.350 dolar Singapura atau setara Rp600 juta kepada Wahyu Setiawan, agar KPU mengakomodasi permohonan PAW tersebut.

Tak hanya itu, Hasto juga didakwa merintangi penyidikan dengan menyuruh Harun Masiku, melalui penjaga Rumah Aspirasi, untuk merendam ponsel ke dalam air guna menghilangkan jejak komunikasi usai operasi tangkap tangan terhadap Wahyu Setiawan. Ia juga disebut memerintahkan ajudannya, Kusnadi, melakukan tindakan serupa.

Merespons tudingan tersebut, Hasto membantah keras dianggap sebagai aktor intelektual dalam kasus tersebut. Ia menilai langkahnya adalah bagian dari proses hukum yang sah dilakukan oleh partai politik.

“Itu dianggap sebagai aktor intelektual. Padahal apa yang saya lakukan terhadap proses awal adalah suatu tindakan konstitusional, sebagai hak resmi partai politik untuk melakukan judicial review ke Mahkamah Agung dan meminta fatwa,” ujar Hasto kepada awak media usai persidangan.

Ia menekankan, tindakan tersebut adalah langkah organisatoris, bukan pribadi. Hasto bahkan membandingkan dengan prosedur di KPK yang juga dilakukan atas nama institusi, bukan individu.

“Jadi bukan berarti yang mengeluarkan sprinlidik lalu dianggap sebagai aktor intelektual,” imbuhnya.

Hasto kini dijerat dengan Pasal 21 dan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, juncto Pasal 65 ayat (1) dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP. (Red)

Previous Post

Pengembang Indonesia Lampung Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo

Next Post

Mendagri: Pemda Prioritaskan Kualitas Pembangunan SD

Redaksi

Redaksi

Redaksi www.jelajah.co

BERITA POPULER

Suara Perlawanan Teladas: Menantang Raksasa Tebu SGC

17 Agustus 2025

Dikembalikan ke Kursi Lama: Kisah Seorang Pejabat Perikanan yang Tenang Meski Tersisih

25 Agustus 2025

Gemparin Desak Pemkot Tutup Tempat Hiburan Malam Pasca Penggerbekan “Pesta Narkoba” Pengurus HIPMI Lampung

5 September 2025

Lampung Tunjukkan Wajah Damai Unjuk Rasa

1 September 2025

Reforma Agraria Jadi Sorotan, Mahasiswa Lampung Desak Ukur Ulang HGU PT SGC

1 September 2025

Permainan Sandiwara Sosial Media Para Pejabat Publik

23 Agustus 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.