Bandar Lampung, Jelajah.co – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menghargai mahasiswa yang menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk rasa, namun tetap mengingatkan agar gerakan moral tersebut dijalankan dengan menjaga marwah intelektual.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag., mewakili Rektor Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., memberikan arahan kepada mahasiswa yang akan mengikuti aksi di Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025).
“Pimpinan UIN RIL menyampaikan harapan supaya adik-adik mawas diri. Jangan sampai gerakan murni tercemari oleh perilaku yang tidak sesuai dengan identitas kita sebagai intelektual. Karena di balik aksi, tidak dipungkiri ada penyusup atau provokator. Jadi jangan sampai terprovokasi,” ujar Idrus di hadapan mahasiswa.
Ia menekankan bahwa aksi harus mencerminkan empati, sikap humanistik, serta menjauhi tindakan anarkis. “Gerakan moral hendaknya diikuti tutur kata dan perilaku yang baik. Jangan sampai ada kata-kata yang tidak baik, baik kepada sesama maupun aparat. Kita tidak menginginkan kejadian seperti yang beredar di media sosial, berupa kerusakan fasilitas umum atau penjarahan,” tegasnya.
Sebelum keberangkatan, mahasiswa melakukan doa bersama yang dipimpin Wakil Dekan III Dr. Rosidi, M.Ag., dan dihadiri para pimpinan kampus. Ratusan mahasiswa dari DEMA, SEMA Universitas, serta delapan fakultas UIN RIL turut serta dalam aksi tersebut.
Sementara itu, dalam rapat koordinasi secara daring, Minggu (31/8), Rektor UIN RIL menyampaikan arahan dari Menteri Agama (Menag) RI agar sivitas akademika tetap menampilkan wajah keteduhan, kedamaian, dan solutif di tengah meningkatnya eskalasi aksi massa di berbagai daerah.
“Atas nama pribadi dan kampus, kami menyampaikan pesan Menag RI agar sivitas akademika UIN RIL meningkatkan kewaspadaan, empati, dan kepedulian. Aksi mahasiswa harus mencerminkan motto UIN RIL, yakni Ber-ISI: Intellectuality, Spirituality, dan Integrity,” ujar Rektor.
Dalam kesempatan terpisah, Menag Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar juga meminta ASN Kementerian Agama menjadi teladan dan pembawa pesan damai. “Tugas kita menciptakan ketenangan. Jangan terpancing provokasi yang melampaui batas kemanusiaan. Mari ajak masyarakat kembali ke rumah ibadah, berdzikir, beristighotsah, dan beribadah sesuai agama masing-masing sebagai bentuk introspeksi diri,” tegasnya. (Red/*)