• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy
Senin, 1 Desember 2025
Kirimi Artikel Yukk  
www.jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
No Result
View All Result
Jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
Home Nusantara Lampung

Kunjungan Kerja Ke Lampung, Menteri Agama Tekankan Pesan Moral, Ekoteologi, dan Kurikulum Berbasis Cinta

Redaksi by Redaksi
30 November 2025
in Lampung, Pendidikan
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Bandar Lampung, Jelajah.co — Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Provinsi Lampung di Kantor Kanwil Kemenag Lampung, Jumat (28/11/2025).

Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., turut mendampingi Menag dalam rangkaian kegiatan pembinaan tersebut, termasuk pelaksanaan Khutbah Jumat pada Tabligh Akbar di Kota Baru, Lampung Selatan. Sebelum kembali ke Jakarta, Menag juga menyempatkan diri mengunjungi Kampus UIN Raden Intan Lampung.

Menteri Agama menyampaikan sejumlah pesan penting kepada ASN Kementerian Agama Provinsi Lampung, mulai dari penguatan sikap ikhlas beramal, peningkatan kualitas syukur dan sabar, hingga ajakan untuk memahami ekoteologi dan menerapkan kurikulum berbasis cinta. Ia menegaskan seluruh ASN Kemenag perlu mengambil kebijakan secara bijak, terutama karena Lampung adalah daerah multietnik dan multikultural.

BACA JUGA

FORMALIS Lampung Gelar Aksi Besar Terkait Dugaan Mafia BBM Subsidi di Tanggamus

30 November 2025

Fakultas Sains dan Teknologi UIN RIL Usulkan Prodi Sains Keolahragaan

29 November 2025

Pada pembinaan tersebut, Menag menegaskan bahwa motto Ikhlas Beramal harus dimaknai secara mendalam. Menag mengulas makna ikhlas menurut Al-Qur’an yang memiliki tingkatan. Ada mukhlis yaitu orang yang melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah dan ada mukhlas, tingkat ikhlas yang lebih tinggi.

“Mukhlas itu tidak lagi menyimpan memori-memori kebaikannya kepada orang lain. Bahkan ketika dipuji, ia justru bersedih, karena pujian itu mestinya hanya untuk Allah,” katanya.

Menag mengingatkan, ASN Kemenag harus bisa mencapai level mukhlas, diantaranya yakni mengerjakan kebaikan tanpa berharap balasan dan menjauhi kebiasaan pamer.

Selain ikhlas, Menag menekankan pentingnya kesabaran. Ia menyebut istilah ash-shabir, mushabir, dan ash-shabur, di mana sabar tertinggi adalah kemampuan menahan ego, tidak mudah bereaksi terhadap kritik, dan tidak menyimpan dendam.

Soal syukur, Menag menjelaskan bahwa syukur juga bertingkat, mulai dari tahmid, syukur, hingga asy-syakur, yaitu mensyukuri segala ketentuan Allah, termasuk ujian dan ketetapan yang tidak menyenangkan. “Mensyukuri apapun dia datang dari Allah karena Allah itu Maha Baik tidak mungkin ada sesuatu yang bersumber darinya yang tidak baik hanya kita tidak memahami kebaikan,” ungkapnya.

Menag meminta ASN Kemenag menjaga hubungan kerja dengan sabar dan tetap rendah hati. Kritik tidak perlu dibalas dengan kemarahan. “Kalau dikritik padahal kita benar, ucapkan: ‘Ya Allah ampuni aku, mungkin aku memang salah.’ Kalau kritiknya salah, katakan: ‘Ya Allah ampuni mereka.’ Tidak boleh ada dendam,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Menag juga mengajak ASN untuk memahami kembali program prioritas Kemenag, khususnya ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).

“Eko itu bumi, teologi itu pengetahuan tentang Tuhan. Ekoteologi berarti mengangkat peran ASN Kemenag bukan hanya memikirkan manusia, tapi juga alam sebagai ruang aktivitas hamba sebagai khalifah,” jelasnya.

Ekoteologi mengingatkan pentingnya menciptakan lingkungan hidup yang segar, karena lingkungan yang baik akan menyegarkan pikiran dan batin. “Tidak mungkin kita menjadi khalifah yang sukses kalau hidup di atas tanah tandus, banjir, longsor, atau bencana lainnya,” kata Menag.

Ia menyebut kerusakan alam dan bencana seperti banjir, dan longsor sebagai akibat ulah tangan manusia. Menurutnya, upaya mencintai dan menjaga alam tidak cukup dengan bahasa hukum, politik, atau birokrasi.

Prof. Nasaruddin menekankan, hanya bahasa agama yang mampu menumbuhkan kesadaran mendalam tentang pentingnya merawat bumi. “Berdosa kalau menebang pohon tanpa alasan. Berdosa kalau membuang sampah sembarangan. Sebaliknya dapat pahala kalau menyiram bunga dan menyuburkan tanaman,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa dalam perspektif agama, tidak ada benda mati. Karena itu, manusia harus memperlakukan makhluk hidup dan alam sebagaimana mereka ingin diperlakukan.

“Apa yang tidak kita sukai pada diri kita, jangan kita perlakukan kepada tumbuhan, hewan, bahkan alam semesta,” jelasnya. Bila filosofi ini dipegang, maka kerukunan umat beragama, toleransi, dan kehidupan yang damai akan tumbuh dengan sendirinya.

Sementara itu, Kurikulum Berbasis Cinta ditekankan sebagai cara mengajar agama tanpa menanamkan kebencian kepada pemeluk agama lain. Menag mengingatkan bahwa pendidikan agama harus menumbuhkan kasih, bukan permusuhan.

“Jangan sampai saat kita mengajar agama, kita justru menumbuhkan kebencian. Itu bertentangan dengan ajaran agama sendiri,” pungkasnya.

Saat kunjungan ke UIN RIL, di Ruang Rektor, Menang juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia pun mengajak semua pihak untuk mendoakan dan membantu korban bencana tersebut.

Previous Post

Lukman Hakim Disambut Yel-yel Dukungan, Tensi Politik PAN Kota Bekasi Makin Menghangat

Next Post

‎Wali Kota Bekasi Ajak Warga Peduli Kesehatan di HKN ke-61, Tekankan Sanitasi & Lingkungan

Redaksi

Redaksi

Redaksi www.jelajah.co

BERITA POPULER

UIN Raden Intan Lampung Pilih Pendekatan Humanis Terkait Pedagang Sekitar Kampus

4 November 2025

Camat Kasui Tanggapi Viral Jalan Rusak di Way Kanan

6 November 2025

Dosen Umitra Masuk Tim MPRD Provinsi Lampung 2025-2030

7 November 2025

Pemprov Lampung Raih Nilai MCSP Tertinggi se-Lampung, Masuk 10 Besar Nasional

5 November 2025

Warga Dusun 1 Way Huwi Kompak Lanjutkan Pengecoran Jalan

16 November 2025

FORMALIS Lampung Gelar Aksi Besar Terkait Dugaan Mafia BBM Subsidi di Tanggamus

30 November 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.