Lampung Selatan, Jelajah.co — Pada awal tahun 2024, warga Perumahan Permata Asri, Karang Anyar, Lampung Selatan, melalui Anggota DPRD Lampung Selatan, Ibu Rosdiana, telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan agar dilakukan perbaikan layanan air bersih.
Permohonan ini diajukan menyusul keluhan masyarakat terkait minimnya debit air yang masuk ke wilayah perumahan.
Sebelumnya, perwakilan warga telah berinisiatif menemui pihak PDAM Way Rilau—penyedia air bersih milik Pemerintah Kota Bandar Lampung—untuk mencari solusi. Pihak PDAM Way Rilau menyatakan mereka memiliki surplus debit air dan siap menyalurkan ke Perumahan Permata Asri.
Solusi teknis yang ditawarkan adalah dengan menarik jalur distribusi dari wilayah Fajar Baru, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari lokasi perumahan. Namun, karena Perumahan Permata Asri berada dalam wilayah administratif Lampung Selatan, maka pelaksanaan distribusi air ini memerlukan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Saat ini, pelayanan air bersih di Permata Asri menjadi tanggung jawab PDAM Tirta Jasa, yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Namun, keterbatasan distribusi dari PDAM Tirta Jasa menyebabkan warga belum mendapatkan suplai air yang layak dan cukup.
Menindaklanjuti persoalan tersebut, warga melalui dua kepala dusun—Ganda Sufajar (Kepala Dusun Permata Asri) dan Isdi Mulia Julkarmen (Kepala Dusun Karangmas)—telah mengajukan surat resmi kepada Bupati Lampung Selatan saat itu, Nanang Ermanto.
Surat tersebut juga disahkan oleh Kepala Desa Karang Anyar, dengan Nomor: 015/002/2024/DPA-DKM/SK-P, Perihal: Permohonan Bantuan Pengadaan Sarana Air Bersih PDAM. Tembusan surat dikirimkan kepada PDAM Tirta Jasa Lampung Selatan dan PDAM Way Rilau.
Ibu Rosdiana, selaku anggota DPRD Lampung Selatan, turut memperkuat aspirasi masyarakat dengan mendorong agar permohonan warga segera ditindaklanjuti oleh pemkab.
Kepala Dusun Ganda menyatakan bahwa keluhan ini sudah disampaikan secara resmi dan warga berharap pemerintah segera bergerak.
“Kami bersama warga sudah menyampaikan keluhan secara resmi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Harapan kami sederhana, air bersih yang layak dan cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Warga di sini sudah terlalu lama mengalami kekurangan air, dan kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Kami mohon pemerintah segera menindaklanjuti dan bekerja sama dengan pihak terkait, seperti PDAM Way Rilau, untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya. (21/07/2025).
Keluhan utama warga adalah minimnya pasokan air bersih. Selama ini, mereka hanya menerima air dua hari sekali, dengan durasi aliran yang sangat singkat dan tekanan air rendah. Beberapa jaringan distribusi bahkan tidak mengalirkan air sama sekali, hanya menyemburkan angin, meskipun tagihan terus berjalan. Akibatnya, sebagian warga memutus sambungan karena tidak lagi bermanfaat.
Dalam kondisi kekurangan tersebut, warga terpaksa membeli air dari mobil tangki dengan harga sekitar Rp60.000 per tangki, yang hanya cukup untuk dua hari konsumsi keluarga (kurang dari satu kubik).
Warga pada prinsipnya siap membayar lebih apabila air yang disalurkan mencukupi kebutuhan dan layak pakai, karena air merupakan kebutuhan pokok yang tak tergantikan.
Saat ini, warga masih menunggu tanggapan resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Apabila tidak ada tindak lanjut, mereka berencana kembali mengajukan permohonan kepada Bupati yang baru, Radityo Egi Pratama, agar pelayanan air bersih di wilayah Permata Asri dapat segera diperbaiki.
Dengan jumlah lebih dari 2.500 Kartu Keluarga yang tinggal di perumahan ini, kebutuhan air bersih seharusnya bisa diproyeksikan dan direncanakan dengan baik oleh pemerintah daerah bersama pihak PDAM.
Harapan warga sangat sederhana: mendapatkan air bersih yang layak, lancar, dan adil, sesuai hak dasar mereka sebagai warga negara. (Red)