Jakarta, Jelajah.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Ikatan Alumni SMAN 1 Jakarta (IKA BOEDOET) dan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) menanam 7.500 bibit mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu pagi dalam rangka menyambut Hari Bumi, yang jatuh pada 22 April 2025.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang hadir bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan apresiasinya kepada IKA BOEDOET atas inisiasi kegiatan ini.
“Reuninya sangat kreatif, dengan menanam 7.500 bibit mangrove di area seluas 44,7 hektare yang telah disiapkan Pemprov DKI Jakarta. Secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Chairul Tanjung dan teman-teman sekalian atas reuni yang luar biasa ini,” ujar Pramono. (20/04/25)
Sementara itu, Ketua IKA BOEDOET, Chairul Tanjung, mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove menjadi bagian dari rangkaian reuni akbar alumni SMAN 1 Jakarta.
“Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi yang sangat besar. Mangrove penting dalam mencegah abrasi pantai, memperkaya keanekaragaman hayati, serta menyerap karbon dioksida (CO2), sehingga sangat relevan dalam mitigasi perubahan iklim,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk melakukan hal serupa.
“Mudah-mudahan kegiatan kami ini bisa menginspirasi komunitas lain untuk turut serta menanam mangrove, sehingga menjadi budaya yang baik bagi masyarakat,” tuturnya.
Hutan Lindung Angke Kapuk merupakan salah satu kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati tinggi di Jakarta Utara. Kawasan ini terdiri dari berbagai ekosistem, termasuk hutan mangrove, hutan rawa, dan hutan daratan, serta menjadi habitat bagi banyak jenis flora dan fauna.
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini mengalami tekanan akibat alih fungsi lahan dan aktivitas manusia. Karena itu, upaya konservasi terus digalakkan untuk menjaga kelestarian pesisir Jakarta.
(Kahfi)