Lampung Selatan — Ketua Harian Relawan Egi-Zulhas, Agie Rinaldy Maizuly, S.H., mengekspresikan kekecewaannya terhadap insiden pelemparan batu yang terjadi pada debat kandidat terakhir Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lampung Selatan. Insiden ini terjadi saat proses debat yang diadakan oleh KPU Lampung Selatan, di mana relawan atau simpatisan dari paslon 01 (Nanang-Antoni) terlibat dalam tindakan yang merusak jalannya acara demokrasi tersebut.
Meskipun KPU telah mengatur jarak aman bagi pendukung masing-masing calon, insiden tersebut tetap berlangsung, menyebabkan salah satu pendukung paslon 02 mengalami luka hingga mengeluarkan darah. Agie menilai bahwa gaya politik premanisme tidak lagi relevan dan tidak seharusnya diterapkan di era digital saat ini.
“Kalau mereka (relawan 01) cerdas, seharusnya mereka tidak melakukan hal seperti itu. Karena secara tidak langsung, tindakan tersebut dapat merugikan paslon yang mereka dukung,” ujarnya.
Agie juga menekankan bahwa politik seharusnya mengedepankan nilai-nilai, moral, dan kualitas. Ia berharap relawan Nanang-Antoni dapat memahami pentingnya berpolitik dengan cara yang positif.
“Karena segala laku tubuh yang mereka lakukan itu me-representasikan calon mereka, jadi mereka harus lebih cerdas dalam bersikap maupun bertindak,” imbuhnya.
Dari laporan ini, terlihat bahwa keamanan dan etika dalam berpolitik perlu diperhatikan untuk menjaga kesucian proses demokrasi yang seharusnya berlangsung dengan damai. (Red)