• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy
Rabu, 10 Desember 2025
Kirimi Artikel Yukk  
www.jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
No Result
View All Result
Jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
Home Sudut Pandang

“Kolaborasi” Ala Menteri Budi Arie: Pemanfaatan Berkedok Sinergi

Redaksi by Redaksi
18 Juni 2025
in Sudut Pandang
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Edy Sudrajat (Pengamat dan Praktisi Desa)

Pelibatan Pendamping Desa dalam program Koperasi Merah Putih yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) di bawah komando Budi Arie Setiadi memunculkan pertanyaan mendasar: benarkah ini bentuk kolaborasi antara kementerian, atau justru pemanfaatan sumber daya manusia yang tak dibayar namun disuruh kerja ekstra?

Realitas di lapangan menunjukkan, para pendamping desa yang merupakan bagian dari program Kementerian Desa, kini harus memikul tugas tambahan mendampingi pembentukan dan penguatan koperasi di desa-desa. Yang mengherankan, tugas tambahan itu datang bukan dari kementerian yang menggaji dan membina mereka secara struktural.

BACA JUGA

Oplus_131072

Ketika Uang Menjadi Penentu Nasib

19 November 2025
Oplus_131072

SMA Siger Sudah Menyala, Pemerintah (Thom) Masih Sibuk Mencari Saklarnya

18 November 2025

Bahasa “kolaborasi” yang digaungkan oleh KemenKopUKM terdengar manis. Namun jika ditelisik lebih dalam, yang terjadi adalah pola top-down klasik: menteri membuat program di pusat, lalu beban kerja dialihkan ke ujung tombak yang sudah sibuk dengan seabrek program lain. Ironisnya, tidak ada tambahan pendapatan, insentif, atau pelatihan intensif bagi para pendamping tersebut.

Program Koperasi Merah Putih semestinya menjadi tonggak penguatan ekonomi kerakyatan. Tapi jika pondasi pelaksananya rapuh dengan sistem pendampingan yang hanya menumpang struktur kementerian lain, apa yang bisa diharapkan? Koperasi tidak akan kuat jika dibangun di atas keringat yang tak dihargai.

Jika Menteri Budi Arie benar-benar ingin menjadikan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional, maka bangunlah ekosistemnya secara utuh. Rekrut pendamping koperasi yang berdedikasi, alokasikan anggaran pelatihan, dan jangan limpahkan tanggung jawab ke kementerian lain seolah-olah itu bentuk sinergi. Itu bukan sinergi. Itu akal-akalan.

Masyarakat perdesaan bukan ladang proyek yang bisa dieksploitasi demi angka dan narasi keberhasilan. Pendamping desa bukan mesin serba bisa yang bisa terus disuruh tanpa diberi apa-apa. Kalau niatnya sungguh untuk membangun ekonomi rakyat, hargai dulu para pejuang lapangan yang membuat program itu mungkin untuk dijalankan.

Jika tidak, maka Koperasi Merah Putih tak lebih dari slogan indah tanpa pijakan, dan Menteri Koperasi tak lebih dari penumpang di atas kerja keras orang lain.

Previous Post

Putra Asal Lampung Damara Seplyan Sirya Lulus Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI

Next Post

PNM dan Bupati Way Kanan Satu Visi Berdayakan Warga Prasejahtera Melalui Ekonomi Kerakyatan

Redaksi

Redaksi

Redaksi www.jelajah.co

BERITA POPULER

Warga Komplek Puri Asih Sejahtera Tolak Sengketa Lahan, PN Bekasi Lakukan Peninjauan Setempat

2 Desember 2025

FORMALIS Lampung Gelar Aksi Besar Terkait Dugaan Mafia BBM Subsidi di Tanggamus

30 November 2025

Warga Dusun 1 Way Huwi Kompak Lanjutkan Pengecoran Jalan

16 November 2025

BSP 2025: Solidaritas untuk Palestina Mengalir dari Sungai Mahakam Kalimantan Timur

25 November 2025

ALAK Serukan Penyidikan Dugaan KKN di Dinsos dan DLH Lampung, Kejati Diminta Bertindak

27 November 2025

Sekdaprov Lampung Raih Penghargaan Vision Terbaik pada ASKOMPSI Digital Leadership Government Award 2025

20 November 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.