• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy
Senin, 15 September 2025
Kirimi Artikel Yukk  
www.jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
No Result
View All Result
Jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
Home Sudut Pandang

“Kolaborasi” Ala Menteri Budi Arie: Pemanfaatan Berkedok Sinergi

Redaksi by Redaksi
18 Juni 2025
in Sudut Pandang
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Edy Sudrajat (Pengamat dan Praktisi Desa)

Pelibatan Pendamping Desa dalam program Koperasi Merah Putih yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) di bawah komando Budi Arie Setiadi memunculkan pertanyaan mendasar: benarkah ini bentuk kolaborasi antara kementerian, atau justru pemanfaatan sumber daya manusia yang tak dibayar namun disuruh kerja ekstra?

Realitas di lapangan menunjukkan, para pendamping desa yang merupakan bagian dari program Kementerian Desa, kini harus memikul tugas tambahan mendampingi pembentukan dan penguatan koperasi di desa-desa. Yang mengherankan, tugas tambahan itu datang bukan dari kementerian yang menggaji dan membina mereka secara struktural.

BACA JUGA

Lampung Tunjukkan Wajah Damai Unjuk Rasa

1 September 2025

Demokrasi Indonesia di Ujung Tanduk: Saatnya Reformasi Total

30 Agustus 2025

Bahasa “kolaborasi” yang digaungkan oleh KemenKopUKM terdengar manis. Namun jika ditelisik lebih dalam, yang terjadi adalah pola top-down klasik: menteri membuat program di pusat, lalu beban kerja dialihkan ke ujung tombak yang sudah sibuk dengan seabrek program lain. Ironisnya, tidak ada tambahan pendapatan, insentif, atau pelatihan intensif bagi para pendamping tersebut.

Program Koperasi Merah Putih semestinya menjadi tonggak penguatan ekonomi kerakyatan. Tapi jika pondasi pelaksananya rapuh dengan sistem pendampingan yang hanya menumpang struktur kementerian lain, apa yang bisa diharapkan? Koperasi tidak akan kuat jika dibangun di atas keringat yang tak dihargai.

Jika Menteri Budi Arie benar-benar ingin menjadikan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional, maka bangunlah ekosistemnya secara utuh. Rekrut pendamping koperasi yang berdedikasi, alokasikan anggaran pelatihan, dan jangan limpahkan tanggung jawab ke kementerian lain seolah-olah itu bentuk sinergi. Itu bukan sinergi. Itu akal-akalan.

Masyarakat perdesaan bukan ladang proyek yang bisa dieksploitasi demi angka dan narasi keberhasilan. Pendamping desa bukan mesin serba bisa yang bisa terus disuruh tanpa diberi apa-apa. Kalau niatnya sungguh untuk membangun ekonomi rakyat, hargai dulu para pejuang lapangan yang membuat program itu mungkin untuk dijalankan.

Jika tidak, maka Koperasi Merah Putih tak lebih dari slogan indah tanpa pijakan, dan Menteri Koperasi tak lebih dari penumpang di atas kerja keras orang lain.

Previous Post

Putra Asal Lampung Damara Seplyan Sirya Lulus Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI

Next Post

PNM dan Bupati Way Kanan Satu Visi Berdayakan Warga Prasejahtera Melalui Ekonomi Kerakyatan

Redaksi

Redaksi

Redaksi www.jelajah.co

BERITA POPULER

Suara Perlawanan Teladas: Menantang Raksasa Tebu SGC

17 Agustus 2025

Dikembalikan ke Kursi Lama: Kisah Seorang Pejabat Perikanan yang Tenang Meski Tersisih

25 Agustus 2025

Gemparin Desak Pemkot Tutup Tempat Hiburan Malam Pasca Penggerbekan “Pesta Narkoba” Pengurus HIPMI Lampung

5 September 2025

Lampung Tunjukkan Wajah Damai Unjuk Rasa

1 September 2025

Reforma Agraria Jadi Sorotan, Mahasiswa Lampung Desak Ukur Ulang HGU PT SGC

1 September 2025

Permainan Sandiwara Sosial Media Para Pejabat Publik

23 Agustus 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.