Jakarta, Jelajah.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID) guna mengendalikan inflasi, menjaga stok pangan, serta memastikan kelancaran distribusi selama Ramadan hingga Idulfitri.
HLM TPID yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo ini berlangsung di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/25). Acara tersebut diikuti jajaran Pemprov DKI Jakarta, Kementerian/Lembaga, Bank Indonesia, Bulog, asosiasi pelaku usaha, serta instansi terkait.
“Pelaksanaan HLM hari ini membahas perkembangan ekonomi dan inflasi, upaya pengendalian inflasi, serta kesiapan stok selama Ramadan dan Idulfitri. Kami juga mendukung pencapaian target inflasi nasional tahun 2025 sebesar 2,5%±1%, serta mengendalikan inflasi pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini,” ujar Gubernur Pramono.
Ia menjelaskan bahwa sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri, Pemprov DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Pasar dengan komoditas seperti minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, serta beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Ketersediaan gas LPG 3 kilogram juga dipastikan aman, dengan realisasi penyaluran hingga Februari 2025 mencapai 67.668 metrik ton atau 16,53% dari kuota tahunan 409.244 metrik ton.
Gubernur Pramono menegaskan pentingnya sinergi lintas sektoral antara Pemerintah Pusat dan TPID DKI Jakarta untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar.
“Kami mengimbau masyarakat tidak panic buying dan berbelanja secara bijak. Kami akan bekerja sama untuk memastikan stok dan pasokan komoditas pangan strategis, serta memantau harga guna mengendalikan inflasi di Jakarta. Kami juga akan memperkuat kerja sama antardaerah, mengembangkan urban farming, serta menggelar pasar murah dan program pengendalian inflasi lainnya,” katanya.
Sebagai langkah konkret, TPID DKI Jakarta akan meningkatkan frekuensi pangan keliling oleh BUMD dan BUMN di kantor pemerintahan serta rumah susun. Pada Maret ini, program tersebut akan dilaksanakan di 240 lokasi. Selain itu, terdapat promo pangan murah dan Promo KJS (Kamis, Jumat, Sabtu) di Gerai Pangan Perumda Pasar Jaya.
DKI Jakarta memiliki pangsa ekonomi sebesar 16,71% pada 2024 dan kontribusi inflasi nasional sebesar 20,47% (SBH BPS 2022). Dengan demikian, perbaikan ekonomi dan pengendalian inflasi di Jakarta berdampak signifikan secara nasional.
Pada Februari 2025, Jakarta mencatat deflasi sebesar -0,29% (month to month), -1,79% (year to date), dan -0,59% (year on year). Komoditas utama penyumbang deflasi meliputi tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan tomat.
DKI Jakarta termasuk dalam lima provinsi dengan deflasi terendah se-Indonesia pada Februari 2025, dengan angka -0,59% (yoy). Secara historis, saat Ramadan dan Idulfitri, harga komoditas pangan cenderung meningkat, terutama daging sapi, ayam potong, telur ayam, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng.(Kahfi)