JAKARTA, Jelajah.co – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) berencana mengembangkan komoditi kelapa sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Ketahanan Pangan Nasional. Rencana ini menargetkan luasan hingga 50 ribu hektare lahan cadangan yang tersebar di berbagai provinsi.
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyampaikan bahwa pengembangan akan dimulai pada September 2025 dan mencakup wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, hingga Nusa Tenggara Timur.
Menurut Teddy, kelapa merupakan bahan pangan pendukung yang penting dan selama ini belum banyak mendapat perhatian dalam kerangka besar ketahanan pangan nasional.
“Kedaulatan pangan bukan hanya soal beras, minyak goreng, dan gula. Kelapa juga harus diperkuat karena permintaannya tinggi, terutama dalam kuliner Nusantara,” ujar Teddy di Jakarta, Rabu (23/07/25).
Ia mencontohkan, makanan khas seperti rendang atau gulai yang berbasis santan kelapa menjadi bukti tingginya konsumsi kelapa di masyarakat. Namun, pengelolaan kebun kelapa rakyat dinilai belum optimal dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
PTPN I, lanjut Teddy, melihat peluang besar dari pengembangan kelapa ini, baik dari sisi bisnis maupun kontribusi terhadap program pangan nasional Presiden Prabowo Subianto. Untuk memastikan keberhasilan program, PTPN I akan bekerja sama dengan lembaga riset independen dalam kajian kelayakan hingga teknis budidaya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menekankan bahwa seluruh tahapan program akan memperhatikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), termasuk regulasi dan dampak sosial-ekonomi.
“Program ini diawali dengan kajian menyeluruh agar tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memenuhi aspek keberlanjutan usaha serta kebermanfaatan bagi masyarakat,” kata Aris. (*/Red)








