JAKARTA, Jelajah.co – Pemerintah resmi memperbarui sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada tahun 2025. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan transparansi dalam proses penerimaan siswa di sekolah negeri maupun swasta.
SPMB 2025 akan menggunakan empat jalur penerimaan utama, yaitu Jalur Domisili, Jalur Prestasi, Jalur Afirmasi, dan Jalur Mutasi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa sistem ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan yang lebih merata bagi seluruh siswa.
“Kami ingin memastikan bahwa semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang adil untuk mengakses pendidikan berkualitas, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu dan daerah terpencil,” ujar Nadiem dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2/2025).
Empat Jalur Penerimaan Siswa
Pemerintah membagi jalur penerimaan berdasarkan berbagai pertimbangan. Berikut penjelasannya:
- Jalur Domisili
Jalur ini mengutamakan calon siswa berdasarkan tempat tinggal mereka, memastikan mereka dapat bersekolah di dekat rumah. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi beban perjalanan siswa dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. - Jalur Prestasi
Jalur ini diperuntukkan bagi siswa yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik. Selain nilai rapor, prestasi di bidang olahraga, seni, dan kepemimpinan juga menjadi pertimbangan utama dalam seleksi. - Jalur Afirmasi
Pemerintah memberikan kesempatan lebih besar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan penyandang disabilitas melalui jalur afirmasi. Program ini bertujuan untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat. - Jalur Mutasi
Jalur ini diperuntukkan bagi siswa yang orang tuanya mengalami perpindahan tugas atau mutasi pekerjaan ke daerah lain, sehingga mereka dapat tetap melanjutkan pendidikan tanpa hambatan administratif.
Transparansi dan Akreditasi Sekolah
Selain penerapan sistem baru, pemerintah juga meningkatkan transparansi dalam penerimaan siswa. Kapasitas daya tampung sekolah, kuota penerimaan per jalur, serta informasi akreditasi sekolah akan dipublikasikan secara terbuka agar masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih baik.
“Kami ingin masyarakat bisa mengetahui informasi sekolah secara lebih jelas, termasuk daya tampung dan kualitas sekolah, sehingga mereka bisa memilih sekolah yang sesuai,” kata Nadiem.
Penerapan di Setiap Jenjang Sekolah
Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), sistem penerimaan tetap mengutamakan usia minimal sesuai ketentuan yang berlaku. Sementara itu, untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), komposisi persentase masing-masing jalur penerimaan akan disesuaikan berdasarkan evaluasi dari sistem PPDB yang telah diterapkan sejak 2017.
Dengan adanya pembaruan ini, diharapkan sistem SPMB 2025 dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan berkualitas bagi seluruh siswa di Indonesia. (Red)








