• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy
Minggu, 7 Desember 2025
Kirimi Artikel Yukk  
www.jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
No Result
View All Result
Jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
Home Nusantara Lampung

Warga Permata Asri Krisis Air Bersih Belasan Tahun, Dugaan Korupsi PDAM Lampung Selatan Menguat

Redaksi by Redaksi
25 Juni 2025
in Lampung, Pemerintahan
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Lampung Selatan, Jelajah.co – Ribuan kepala keluarga di Perumahan Permata Asri, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, selama belasan tahun hidup dalam bayang-bayang krisis air bersih yang tak kunjung terselesaikan.

Ironisnya, kondisi memprihatinkan ini terjadi di tengah kewenangan penuh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Jasa Lampung Selatan yang semestinya menjadi solusi utama penyediaan air bersih di wilayah tersebut.

Sejak awal pemasangan sambungan air sekitar tahun 2009, warga dikenai biaya hingga Rp1,5 juta per rumah. Namun pembayaran tersebut dilakukan langsung ke kantor unit tanpa menggunakan sistem resmi berbasis ID pelanggan.

BACA JUGA

YBM BRILiaN Region 5 Bandar Lampung Raih Penghargaan Mitra Program Beasiswa dari ITERA

6 Desember 2025

Rakernas FPTI 2025, Lampung Dorong Penguatan Organisasi dan Pembinaan Atlet

5 Desember 2025

Setiap bulan, warga membayar iuran Rp54.000, namun pembayaran itu pun dilakukan secara manual. Warga hanya menerima kwitansi sebagai bukti, tanpa adanya kejelasan sistem akuntansi yang sah.

“Pembayaran kami dari dulu tidak pakai ID pelanggan. Hanya setor ke petugas di kantor unit. Tapi airnya nyaris tak pernah layak,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Selasa (24/06/2025).

Temuan terbaru dari investigasi tim media mengungkap fakta mengejutkan. Ketika tim mencoba membayar tagihan menggunakan ID pelanggan yang tercantum dalam kwitansi, nama pelanggan yang muncul justru berbeda dengan pemilik rumah, bahkan nama yang memiliki tagihan air sebesar Rp. Rp. 1.463.000 Hal ini memperkuat dugaan manipulasi data pelanggan serta pelanggaran administratif serius yang berpotensi menyebabkan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dengan jumlah warga mencapai sekitar +- 2.000 kepala keluarga, potensi kebocoran PAD akibat praktik ini bisa mencapai lebih dari Rp20 miliar, jika diakumulasi sejak 2009.

Lebih menyakitkan, layanan air yang diterima warga sangat jauh dari kata layak. Aliran air hanya mengalir dua hari sekali, tanpa jadwal tetap, dan itupun hanya selama satu jam bahkan sering kali kurang.

Warga terpaksa berebut air, menggunakan pompa tambahan untuk menarik air dari jaringan, sementara sebagian lainnya mengandalkan sumur bor hingga kedalaman 100 meter yang tetap tak mencukupi kebutuhan.

Dalam kondisi terdesak, tak sedikit warga harus membeli air galon seharga Rp3.000 atau Rp60.000 per 1.000 liter, dimana pengeluaran ini terus menekan ekonomi keluarga.

Situasi bertambah pelik ketika pihak PDAM menawarkan skema distribusi baru berupa pemasangan pipa paralon dengan biaya awal Rp3 juta, ditambah iuran bulanan sebesar Rp80.000.

Kepala Unit PDAM setempat, Sutarno, membenarkan keberadaan skema ini dan menyebutnya sebagai “solusi percepatan distribusi air bersih.” Namun, bagi warga, ini semakin memperkuat dugaan bahwa akses air bersih kini menjadi barang dagangan.

“Kenapa kami harus membayar dua kali untuk sesuatu yang seharusnya sudah menjadi hak dasar kami? Ini tidak adil,” tegas seorang warga lainnya.

Warga mendesak Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan aparat penegak hukum untuk segera turun tangan. Mereka menuntut investigasi menyeluruh terhadap dugaan pungutan liar, maladministrasi, dan potensi korupsi PAD yang diduga berlangsung tanpa pengawasan berarti selama bertahun-tahun.

Fenomena ini menjadi cermin buram lemahnya tata kelola pelayanan publik di daerah. Ketika air bersih, kebutuhan paling dasar menjadi komoditas mahal yang penuh celah penyimpangan, maka sudah waktunya dilakukan evaluasi total dan penegakan hukum yang nyata.

“Kami bukan minta yang muluk-muluk. Kami hanya ingin air bersih, yang seharusnya menjadi hak kami sebagai warga,” tutup warga penuh harap. (TIM)

Tags: Bupati Lampung SelatanPemkab Lampung SelatanPerumahan Permata AsriPerumda Tirta JasaRadityo Egi Pratama
Previous Post

Dua Wajah Bandarlampung: Kota yang Tak Pernah Tidur

Next Post

Aksi Lantang di Kejagung, Tiga LSM Desak Pengusutan Skandal PT. SGC

Redaksi

Redaksi

Redaksi www.jelajah.co

BERITA POPULER

Warga Komplek Puri Asih Sejahtera Tolak Sengketa Lahan, PN Bekasi Lakukan Peninjauan Setempat

2 Desember 2025

FORMALIS Lampung Gelar Aksi Besar Terkait Dugaan Mafia BBM Subsidi di Tanggamus

30 November 2025

Warga Dusun 1 Way Huwi Kompak Lanjutkan Pengecoran Jalan

16 November 2025

BSP 2025: Solidaritas untuk Palestina Mengalir dari Sungai Mahakam Kalimantan Timur

25 November 2025

ALAK Serukan Penyidikan Dugaan KKN di Dinsos dan DLH Lampung, Kejati Diminta Bertindak

27 November 2025

Sekdaprov Lampung Raih Penghargaan Vision Terbaik pada ASKOMPSI Digital Leadership Government Award 2025

20 November 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.