Lampung, Jelajah.co – Disebuah ruangan pertemuan di FLIP FLOP CAFFE puluhan orang duduk melingkar Senin 17/2. Raut wajah mereka penuh konsentrasi, membahas agenda besar yang akan digelar dalam waktu dekat: Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Provinsi Lampung pada Senin, 24 Februari 2025 bertempat di EMERSIA HOTEL .
Di antara mereka, hadir Bapak Urianto, Ketua Pertimbangan DPD PI Lampung sekaligus bos Aji Bangun Property, Berkat Arpanto selaku Ketua DPD PI Lampung, Iswan Ibra, MM sebagai Sekretaris, serta Krissusanto sebagai Bendahara, serta beberapa panitia persiapan pelaksanaan yang juga ikut memastikan setiap detail acara berjalan lancar.
Sinergi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Properti Berkelanjutan
Mengusung tema “Menguatkan Sinergi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Properti Berkelanjutan”, acara ini bukan sekadar seremoni pelantikan, melainkan juga ajang diskusi strategis bagi para pengembang. Salah satu program yang akan dibahas adalah “Satu Hektar Satu Kecamatan”, yang diharapkan mampu membantu mewujudkan program tiga juta rumah sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam diskusi tersebut, Urianto menegaskan pentingnya peran pengembang dalam mendorong kebijakan yang lebih berpihak kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami ingin properti di Lampung tumbuh tidak hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah harus lebih aktif dalam mempermudah regulasi agar MBR bisa mendapatkan rumah yang layak huni dengan harga terjangkau,” ujar Urianto.
Menurutnya, sinergi antara pengembang, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan properti yang berkelanjutan.
Harapan untuk Masyarakat
Sejalan dengan itu, Krissusanto, Bendahara DPD PI Lampung, menambahkan bahwa properti bukan sekadar bisnis, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial.
“Kami ingin kebijakan lebih fleksibel dan mendukung para pengembang yang berkomitmen menyediakan hunian untuk masyarakat kecil. Jangan sampai regulasi yang terlalu ketat justru menghambat pertumbuhan sektor properti dan menyulitkan masyarakat mendapatkan rumah,” katanya.
Diskusi terus berlanjut, membahas segala aspek teknis dan tantangan yang akan dihadapi. Para pengembang berkomitmen untuk mencari solusi dan memastikan bahwa program ini bisa berjalan sesuai harapan.
Saat matahari mulai condong ke barat, semangat di dalam ruangan FLIP FLOP CAFFE tetap membara. DPD PI Lampung tidak hanya sedang membangun rumah, tetapi juga membangun harapan bagi ribuan keluarga yang mendambakan hunian layak. (*)








