BANDARLAMPUNG, Jelajah.co – Kemudahan bertransaksi kini semakin dirasakan pelaku usaha UMKM khususnya melalui layanan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Salah satu contoh nyata adalah Aisyah (50), pemilik usaha Pempek Nongya, yang berlokasi di Sukabumi, Bandarlampung. Owner empek-empek nongya, mengungkapkan bahwa selama tiga tahun terakhir, dirinya telah menerapkan sistem pembayaran menggunakan Qris BRI.
“Setiap hari ada saja pelanggan yang membayar menggunakan QRIS, karena prosesnya cepat dan praktis,” kata Aisyah di Bandarlampung
Menurut Aisyah, cara pembayaran melalui QRIS sangat mudah. Pelanggan hanya perlu memindai barcode, memasukkan nominal pembayaran, lalu menekan tombol “oke” untuk menyelesaikan transaksi.
“Karena sangat praktis, sekarang sebagian besar transaksi kami dilakukan secara non-tunai,” jelasnya.
Selain kemudahan bertransaksi, Aisyah juga menilai sistem QRIS memberikan keamanan finansial. Uang yang dibayarkan pelanggan langsung ditransfer ke rekening bank pemilik usaha, sehingga risiko kehilangan uang tunai bisa dihindari.
Laporan transaksi juga otomatis diterima setiap hari, sehingga ia bisa memantau penjualan secara real time.
Keuntungan lainnya yang dirasakan Aisyah adalah kemudahan dalam pengelolaan pajak. Menurutnya, tarif potongan untuk transaksi QRIS relatif murah. “Ini membuat saya tetap nyaman menggunakan QRIS, karena selain aman, juga hemat biaya,” ujarnya.
Aisyah menambahkan, kenyamanan menggunakan QRIS tidak hanya dirasakan pemilik usaha, tetapi juga pelanggan. Khususnya bagi mereka yang membeli dalam jumlah banyak. “Mereka lebih memilih membayar lewat QRIS karena lebih mudah dan cepat,” kata Aisyah.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana layanan digital perbankan, khususnya QRIS BRI, mampu mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Dengan transaksi non-tunai, pelaku UMKM tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan pengalaman berbelanja yang lebih modern bagi pelanggan.
Keunggulan lain yang ditawarkan QRIS adalah fleksibilitas dalam pemantauan laporan penjualan. Pemilik usaha bisa melihat seluruh transaksi yang masuk, memudahkan perencanaan keuangan, stok bahan baku, dan pengaturan operasional harian.
Bagi Aisyah, hal ini sangat membantu terutama pada hari-hari ramai, ketika volume transaksi meningkat.