• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy
Kamis, 11 Desember 2025
Kirimi Artikel Yukk  
www.jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
No Result
View All Result
Jelajah.co
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Sudut Pandang
  • E-Paper
Home Nusantara Lampung

Banjir Bandar Lampung: Potret Buram Pemimpin yang Sibuk Cuci Tangan

Redaksi by Redaksi
18 Januari 2025
in Lampung, Pemerintahan
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ketua Bidang Advokasi, HAM, dan Lingkungan Hidup PMII Bandar Lampung, Dicko Kurniawan

Bandarlampung, Jelajah.co – Banjir bandang yang melanda Bandar Lampung bukan hanya bencana alam, tetapi juga potret kegagalan kepemimpinan di tingkat daerah. Di tengah penderitaan rakyat, para pejabat justru sibuk melempar tanggung jawab, seakan berlomba mencari kambing hitam.

Sebagai ibu kota provinsi, Bandar Lampung menjadi saksi ketidakmampuan pemerintah daerah dalam merespons krisis ini. Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, terlihat absen dari percakapan publik. DPRD Provinsi Lampung pun ikut bungkam. Sementara itu, Walikota Eva Dwiana, meskipun memikul tanggung jawab besar, terlihat kewalahan menyelesaikan persoalan ini sendirian.

BACA JUGA

Proyek Bermasalah Rp70,9 M, ALAK Geruduk Pemkab Tanggamus

11 Desember 2025

Granat Kukuhkan 30 Penyuluh Remaja Sebaya di Bandar Lampung

10 Desember 2025

Bencana ini mencerminkan kegagalan kolektif yang lahir dari budaya politik saling menyalahkan. Penjabat gubernur dan DPRD seakan nyaman membiarkan persoalan banjir hanya dianggap urusan kota. Padahal, buruknya tata kelola lingkungan di Lampung adalah akumulasi dari kebijakan yang tidak berpihak pada pelestarian lingkungan.

Ketika masyarakat membutuhkan solusi nyata, yang muncul hanyalah sikap abai dan retorika kosong. Tidak ada langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur, memperkuat mitigasi bencana, atau bahkan sekadar menenangkan warga dengan kebijakan strategis. Gubernur dan DPRD, yang seharusnya memimpin koordinasi, lebih memilih menjadi penonton dalam drama ini.

Di sisi lain, tanggung jawab Walikota Eva Dwiana juga tidak bisa diabaikan. Sebagai pemimpin kota, ia harus bertindak tegas terhadap permasalahan tata ruang, pengelolaan sampah, dan drainase. Program-program yang hanya sekadar janji harus segera diwujudkan. Jika tidak, banjir akan menjadi “tradisi” tahunan bagi warga Bandar Lampung.

Namun, pola yang berulang tetap sama: rakyat menderita, pejabat cuci tangan. Banjir ini harus menjadi momen evaluasi besar-besaran, bukan hanya peristiwa yang berlalu dengan janji tanpa bukti. Bandar Lampung membutuhkan pemimpin yang berani mengambil tanggung jawab, bukan yang sibuk mencari aman.

Warga Lampung sudah cukup lama menanggung beban akibat ketidakbecusan para pejabatnya. Jika tidak ada perubahan dalam cara pemerintah daerah menangani masalah ini, banjir bukan lagi sekadar bencana alam, melainkan simbol kegagalan kolektif kepemimpinan di Lampung. (Red)

Previous Post

Gepak Lampung Pertanyakan Keberadaan Pj Gubernur Dua Hari Pasca Bencana Banjir

Next Post

PMII PKC Lampung: Banjir Gagal Diatasi Akibat Buruknya Tata Kelola Lingkungan Dan Kelalaian Pemerintah

Redaksi

Redaksi

Redaksi www.jelajah.co

BERITA POPULER

Warga Komplek Puri Asih Sejahtera Tolak Sengketa Lahan, PN Bekasi Lakukan Peninjauan Setempat

2 Desember 2025

FORMALIS Lampung Gelar Aksi Besar Terkait Dugaan Mafia BBM Subsidi di Tanggamus

30 November 2025

Warga Dusun 1 Way Huwi Kompak Lanjutkan Pengecoran Jalan

16 November 2025

BSP 2025: Solidaritas untuk Palestina Mengalir dari Sungai Mahakam Kalimantan Timur

25 November 2025

ALAK Serukan Penyidikan Dugaan KKN di Dinsos dan DLH Lampung, Kejati Diminta Bertindak

27 November 2025

Murah Banget! Segini Tarif Jika Kamu Berlangganan Air PDAM Way Rilau di 2025

23 Mei 2025
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Hak Cipta
  • Privacy Policy

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Nusantara
    • Aceh
    • Babel
    • Bali
    • Banten
    • Bengkulu
    • Gorontalo
    • Jabar
    • Jakarta
    • Jambi
    • Jateng
    • Jatim
    • Kalbar
    • Kalsel
    • Kaltara
    • Kalteng
    • Kaltim
    • Kepri
    • Lampung
    • Maluku
    • Malut
    • NTB
    • NTT
    • Papua
    • Riau
    • Sulbar
    • Sulsel
    • Sulteng
    • Sultra
    • Sulut
    • Sumbar
    • Sumsel
    • Sumut
    • Yogyakarta
  • Sudut Pandang
  • E-Paper

© 2024 JELAJAH.CO - All Rights Reserved.