Bandar Lampung – Lembaga Gepak Lampung mempertanyakan keberadaan Penjabat (Pj) Gubernur Lampung dua hari pasca bencana banjir yang melanda Kota Bandar Lampung dan sejumlah kabupaten lainnya di Provinsi Lampung. Ketua Gepak menilai Pemerintah Provinsi Lampung seolah lepas tangan, seakan bencana ini hanya menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah kabupaten/kota.
Ketua Gepak Lampung, Wahyudi, menyoroti minimnya komitmen sinergi antara Pemprov Lampung dan Kota Bandar Lampung, Sabtu 18/1, Pada awal masa jabatan Pj Gubernur, menurut Wahyudi, sempat terlihat dukungan nyata terhadap program Kota Bandar Lampung. Namun, saat terjadi bencana banjir besar di Kota Bandar Lampung, dukungan tersebut belum tampak.
“Kota Bandar Lampung adalah wajah utama Provinsi Lampung. Wajar jika Pemprov Lampung ikut bertanggung jawab atas musibah besar seperti banjir yang melanda ibu kota provinsi ini,” ujar Wahyudi.
Wilayah Terdampak Banjir
Hujan deras yang terjadi sejak Jumat (17/01/2025) menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung terendam air, di antaranya:
1. Way Halim Jalur 2 Korpri
2. Sumur Putri, Teluk Betung Selatan
3. Way Laga Panjang
4. Simpang PJR
5. WR Supratman, Gang Pancurmas
6. Way Lunik Bandar Lampung
7. Jualang, Bumi Waras
8. Jalan Singosari, Enggal
9. Jalan Hi. Aminta, Tanjung Gading
10. Pasar Ambon, Teluk Betung Selatan
11. Kota Karang, Teluk Betung Timur
12. Jalan Soekarno-Hatta, depan PT BA
13. Jalan RE Martadinata
14. Rajabasa Nunyai
15. Jalan Ahmad Yani (depan Central Plaza)
16. Jalan WR Monginsidi, Gang Rozali (belakang Hotel Grand Praba)
17. Kelurahan Kuripan, Teluk Betung Barat
18. Jalan Ridwan Rais, Gang Hi. Syarif
19. Gang Toyib (belakang SPBU Rajabasa)
Selain di Bandar Lampung, banjir juga melanda Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, dan Pringsewu.
Pemprov Diminta Turun Tangan
Wahyudi menilai pemerintah provinsi kurang sigap dalam menangani bencana ini. “Sudah sedemikian luasnya dampak banjir, tetapi peran Pemprov belum terlihat nyata. Harus ada koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk penanganan yang lebih efektif,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan aliran sungai dan selokan agar banjir tidak semakin parah. “Pemkot Bandar Lampung sebenarnya sudah melakukan normalisasi sungai, tetapi tanpa pemeliharaan masyarakat, banyak saluran air tersumbat sehingga air meluap ke jalan raya,” tambahnya.
Gepak Lampung meminta Pj Gubernur Samsudin segera mengambil langkah konkret untuk menangani bencana, termasuk menyediakan bantuan logistik dan tenaga rescue. “Pemprov Lampung harus bertindak cepat dan terkoordinir untuk mengatasi bencana ini demi meringankan beban masyarakat yang terdampak,” tutup Wahyudi. (*)