Bandar Lampung, Jelajah.co — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandar Lampung menuding Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, sebagai aktor utama di balik keterpurukan petani singkong di Provinsi Lampung.
Ketua PMII Bandar Lampung, Dapid Novian Mastur, menyebut Zulkifli Hasan telah mengabaikan jeritan petani dengan terus membiarkan impor singkong berjalan, meski Pemerintah Provinsi Lampung telah meminta secara resmi agar impor dihentikan sejak akhir Januari 2025.
“Zulhas adalah biang kerok dari kehancuran harga singkong di Lampung. Ia lebih membela kepentingan pengusaha dan importir daripada rakyatnya sendiri,” kata Dapid, Kamis (08/05/2025).
Menurutnya, surat resmi dari Gubernur Lampung yang kala itu ditujukan kepada Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan, tak pernah ditanggapi. Alih-alih ditutup, keran impor tetap dibiarkan terbuka lebar hingga menekan harga singkong lokal ke titik terendah.
“Kalau dia memang benar putra daerah, seharusnya dia pasang badan untuk lindungi petani. Tapi kenyataannya, dia berpaling dan membiarkan petani mati pelan-pelan,” tegasnya.
PMII menilai kebijakan pemerintah pusat yang membuka ruang impor secara masif sebagai bentuk pengkhianatan terhadap konstituen di daerah. Saat petani menjerit, pabrik menolak membeli hasil panen, dan harga singkong hancur, Zulkifli Hasan dinilai memilih bungkam.
Dapid juga menyoroti upaya Gubernur Lampung yang dinilai sudah berusaha mengatasi krisis ini.
“Gubernur sudah mengeluarkan instruksi, tapi perusahaan tidak menggubris. Saat petani dan mahasiswa aksi besar-besaran bersama Cipayung Plus, Gubernur malah bilang tak punya kuasa karena semuanya kewenangan pemerintah pusat,” jelasnya.
Lebih jauh, ia mengkritisi kuatnya dominasi politik keluarga Zulkifli Hasan di Lampung yang dinilai tak memberikan dampak positif bagi rakyat.
“Zulhas bukan cuma berkuasa di pusat, keluarganya juga pegang banyak jabatan strategis di daerah. Tapi buat apa kalau petani tetap sengsara?” ujarnya.
PMII menegaskan akan menggelar aksi besar di kantor DPW PAN Lampung dalam waktu dekat sebagai bentuk perlawanan.
“Kalau Zulhas masih pura-pura tuli, minggu ini kami akan mobilisasi petani dan OKP. Bila perlu, kantor PAN kami duduki. Pimpinan partai itu sudah nyata jadi sumber malapetaka bagi petani singkong,” tutup Dapid. (*/Red)







